Sebenarnya gimana aja sih adab makan yang baik dan benar?
12 Adab Makan dan Minum yang diajarkan Rasulullah SAW
Islam selalu mengajarkan tentang kebaikan. Begitu juga aturan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Adab makan dan minum pun tak kalah penting untuk diketahui sebagai Muslim, lho.
Adapun, aturan ini tertuang dalam berbagai hadits menurut para sahabat Rasulullah.
Dapat makan sehari-hari adalah salah satu bentuk rezeki dari Tuhan yang Maha Esa. Ketika makan, kita perlu memilih jenis makanan apa saja yang kaya akan nutrisi agar tubuh tetap sehat.Hal ini agar rezeki yang kita terima selalu berkah dalam hidup.
Tidak hanya sebatas itu, ada hal lain yang perlu kita soroti dalam adab dan minum sebagai Muslim. Yuk, ketahui!
1.Mengonsumsi yang Halal
3. Makanan Dihidangkan dengan Benar
Sepertinya, adab makan dan minum kali ini masih banyak yang belum mengetahuinya.
Dalam Islam, dianjurkan untuk menghidangkan makanan di atas sufrah (alas untuk meletakkan makanan).
Biasanya, ini digelar di atas lantai dan tidak diletakkan di atas meja makan. Hal ini karena, meletakkan makanan di atas meja dikaitkan dengan sikap takabur.
Hal ini sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau berkata:
مَا أَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خِوَانٍ وَلاَ فِيْ سُكُرُّجَةٍ.
Artinya “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah," [HR. Al-Bukhari no. 5415].
Di dalam adab dan makan menurut Islam, membaca basmalah penting untuk diterapkan. Ingatlah bahwa kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama Allah SWT sebelum memulai sesuatu, termasuk dalam adab ketika makan dan minum.
Umar bin Abi Salama berkata: Saya berada di bawah asuhan Rasulullah (saw), dan ketika tangan saya digunakan untuk berkeliaran di piring dia berkata kepada saya.
Nak, sebutkan nama Allah, dan makan dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa yang dekat denganmu. Dan begitulah aku makan sejak itu. (Hadits Muslim, 2022).
Tidak hanya dianjurkan untuk mengucapkan basmalah, membaca doa sebelum makan juga termasuk dalam adab makan dan minum. Hal ini sebagai bentuk syukur kita kepada Allah atas berkat-Nya kepada kita. Nabi SAW berkata:
Jika ada di antara kalian yang ingin makan, hendaknya ia menyebut Nama Allah di awal, (yaitu, mengucapkan Bismillah).
Jika dia lupa melakukannya di awal, dia harus mengucapkan Bismillah awwalahu wa akhirahu (Saya mulai dengan Nama Allah di awal dan akhir). (Tirmidzi dan Abu Dawud).
Sebelum memulai untuk makan, duduklah dalam posisi tawadhu, yakni duduk di atas kedua lutut atau di atas punggung kaki. Allah SWT menyukai seseorang dengan sikap tawadhu dalam melakukan apa pun, termasuk dalam adab makan dan minum.
Melansir almanhaj.or.id, hal ini sebagaimana posisi duduk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam didasari dengan sabda beliau, yakni:
لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَأَجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ الْعَبْدُ
Artinya: “Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” [HR. Al-Bukhari no. 5399].
Rasulullah SAW selalu mengingatkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Adapun satu hadits yang berbunyi:
الشيطان ل اله اله
“Janganlah salah seorang dari kalian makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangan kirinya) itu, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangannya) itu.”
Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pun meriwayatkan:
“Makan dan minum dengan tangan kiri memiliki unsur kebencian dan tidak bertentangan dengan syariat Islam," terangnya.
Melansir umma.id, disarankan untuk umat Muslim segera mengonsumsi makanan yang telah dihidangkan.
Jangan pernah membiarkan makanan begitu saja atau didiamkan.
Bahkan, meskipun telah terdengar adzan, sebaiknya mendahulukan makan terlebih dahulu, lho.
Dari Anas, Nabi SAW bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini pun juga tertuang dalam hadits berikut:
“Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hal ini agar kita dapat makan dan minum dengan tenang dan tidak memikirkan makanan karena perut kosong ketika melakukan shalat.
Dalam adab makan dan minum hendaknya tidak meniup pada makanan atau minuman yang masih panas.Lakukanlah dengan bernapas sebanyak 3 kali sebelum mengonsumsinya.
Hal ini sebagaimana hadits Anas bin Malik mengutarakan:
كَانَ يَتَنَفَّسُ فِي الشَّراَبِ ثَلاَثاً
Artinya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika minum, beliau bernafas (meneguknya) tiga kali (bernafas di luar gelas).”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.
Sebagai seorang muslim, kita dilarang menggunakan peralatan makan yang terbuat dari perak dan emas.Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi SAW bahwa perak dan emas akan digunakan oleh penghuni surga.
Ini tertuang dalam haditsnya yang berbunyi: "Barangsiapa makan dan minum dari bejana emas dan perak, maka dia memasukkan api dari neraka ke dalam perutnya."
لاَ ا الذَّهَبِ الْفِضَّةِ، لاَ لُوْا افِهِمَا، ا لَهُمْ الدُّنْيَا، لَكُمْ ال
Nabi SAW juga meriwayatkan, “Jangan minum dengan peralatan emas atau perak, dan jangan memakai pakaian sutra atau dibaj, karena hal-hal ini untuk mereka (kafir) di dunia dan di akhirat."
Untuk alternatifnya, bisa dengan menggunakan peralatan makan kayu ya.
Bagi sebagian orang, makanan yang jatuh sudah tidak layak lagi, kotor, dan tidak boleh dimakan.
Namun, hal itu tidak diterapkan dalam adab makan dan minum menurut Islam.
Islam mengajarkan kita untuk selalu menghargai makanan, meski hanya sebutir nasi, lho. Nabi SAW meriwayatkan:
“Ketika salah seorang dari kalian memakan makanannya dan jatuh sesuap, ia harus mengambilnya dan membuang bagian yang diragukan dan memakan sisanya. Dia tidak boleh meninggalkannya untuk iblis.”
Jadi, jangan pernah sungkan untuk mengambil makanan yang jatuh dan masih layak untuk dimakan ya
Rasulullah SAW menyarankan umat-Nya untuk menghabiskan waktu makan Bersama ,makan bersama orang lain membuat makanan kita terasa lebih berkah.
Jika seseorang tidak merasa kenyang setelah makan, mungkin karena dia makan sendiri.Namun, lain halnya jika makan bersama orang lain, ia akan merasa lebih kenyang karena makanan tersebut dilimpahkan berkah dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Mungkinkah kalian makan secara terpisah?” Mereka bilang ya.
Nabi bersabda, “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah di atasnya, karena kamu akan diberkati di dalamnya.” (Abu Dawud, 3764).
Dalam menerapkan adab makan dan minum menurut Islam, hindari juga untuk makan secara berlebihan dan berhenti sebelum merasa kenyang yang melampaui batas.
Jangan lupa, akhiri jamuan makan dengan berdoa setelah makan ya