Katanya marah-marah bisa bikin tua, Lantas kenapa kita tidak marah-marah biar bisa menua bersama?
Kemarahan adalah emosi manusia, dan hampir semua orang merasakan kemarahan, baik diungkapkan atau tidak. Islam sendiri tidak menganjurkan siapa pun untuk marah, namun ada beberapa adab yang harus diperhatikan jika terjadi di tengah kemarahan. Kebanyakan kemarahan datang dari setan, yang hanya menghasilkan kerugian dan penyesalan. Kecuali kemarahan Allah dalam kondisi tertentu, kemarahan pada sumbernya harus dihindari.
Oleh karenanya, Rasulullah SAW,berpesan pada seseorang yang meminta nasihat kepada beliau:
لَا تَغْضَبْ
“Jangan marah!” (HR. Al-Bukhari)
Ibnu Hajar rahimahullah mengutip pendapat al-Khathabi bahwa jangan marah artinya jauhilah sebab-sebab kemarahan dan jangan melakukan sesuatu yang mengarah pada kemarahan. Namun marah memang suatu kondisi yang terkadang tidak mampu kita cegah atau kendalikan.
CARA AGAR BISA MENGENDALIKAN AMARAH
Menurut Berbagai kajian berdasarkan oleh lukman hakim hidayat ada beberapa cara yang dapat menjadi solusi bagi kita mana kala kita sedang marah antara lain:
Diam merupakan salah satu cara untuk mengurungkan amarah, walaupun terkadang dalam hati terasa tidak nyaman, namun itu lebih baik dari pada harus melampiaskan marah.
Rasulullah SAW,”jika salah seorang diantara kalian marah ketika berdiri,maka hendaklah ia duduk.Apabila marahnya tidak hilang juga,maka hendaklah ia berbaring!”
Karena berdiri bisa membuat seseorang cepat marah dan bersitegang dari pada duduk,dmikian juga orang yang duduk daripada berbaring.
Marah adalah api dari syaitan yang berakibat mendidihnya darah dan terbakarnya urat syaraf.maka wudlu,mandi&semisalnya apalagi jika menggunakan air dingin,akan memadamkan api tersebut dan akan menghilangkan amarah serta gejolak darah.
Nabi SAW bersabda, “Jika seseorang yang marah mengucapkan; ‘A’uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT, niscaya akan reda kemarahannya.” (HR Ibu ‘Adi dalam al-Kaamil.)
Allah berfirman:”Jika kamu membalas(menghukum),maka balaslah dengan yang semisal(dengan keburukan) yang telah mereka lakukan,tetapi jika kalian bersabar,itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar”(QS AnNahl 126)