Pentingnya menanamkan pendidikan karakter pada anak saat ini
PENTINGNYA MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI USIA DINI
Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi membantu anak-anak merasakan nilai-nilai yang baik, mau dan mampu melakukannya. Pembentukan karakter pribadi anak (character building) sebaiknya dimulai dalam keluarga karena interaksi pertama anak terjadi dalam lingkungan keluarga. Pendidikan karakter sebaiknya di terapkan sejak anak usia dini karena pada usia dini karena sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Pendidikan karakter pada anak usia dini dapat mengantarkan anak pada matang dalam mengolah emosi. Kecerdasan emosi adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak usia dini dalam menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan, baik secara akademis maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Manfaat Menanamkan Pendidikan Karakter
Anak-anak ibarat kertas kosong yang masih belum memiliki goresan di dalamnya. Ia masih bisa dibentuk agar menjadi seseorang dengan berbagai karakter. Orang tua berperan dalam membentuk kepribadian buah hatinya, yaitu dengan cara menanamkan pendidikan karakter. Tentunya karakter yang diajarkan oleh orang tua haruslah karakter yang positif. Si Kecil kelak diharapkan akan menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang mandiri, kuat, dan maju dalam memegang prinsip.
Anak anak harus dipersiapkan sejak dini untuk bisa menghadapi persaingan yang semakin keras di dunia luar melalui penanaman pendidikan karakter. Ia harus dididik untuk memiliki kondisi mental yang kuat serta moral yang baik supaya mampu menyelesaikan sendiri permasalahan yang ia temui. Sementara moral yang baik diperlukan agar ia bisa menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain.
Anak anak harus dipersiapkan sejak dini untuk bisa menghadapi persaingan yang semakin keras di dunia luar melalui penanaman pendidikan karakter. Ia harus dididik untuk memiliki kondisi mental yang kuat serta moral yang baik supaya mampu menyelesaikan sendiri permasalahan yang ia temui. Sementara moral yang baik diperlukan agar ia bisa menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain.
Disiplin diri sangat penting untuk diajarkan sejak dini pada si Kecil. Melalui penanaman pendidikan karakter, si Kecil akan terlatih untuk lebih disiplin terhadap dirinya sendiri. Hal ini akan ikut mempengaruhi pada tingkah lakunya di mana si Kecil cenderung lebih memiliki akademik yang baik, tidak suka melakukan kekerasan, dan memiliki perilaku yang positif.
Pendidikan karakter turut mempengaruhi kemampuan berpikir si Kecil kelak saat ia sudah lebih besar. Ia akan menjadi seseorang yang bertanggung jawab terhadap kewajiban dan keputusannya. Apabila kemampuan berpikir berkembang dengan baik, maka ia juga akan lebih bijak saat harus mengambil keputusan apapun dalam hidupnya.
Di zaman sekarang ini si Anak bisa menemui apapun di dalam hidupnya, baik itu positif maupun negatif. Jika tidak dipersiapkan sejak dini, ia bisa saja terjerumus ke dalam hal yang negatif. Itulah fungsi dari menanamkan pendidikan karakter, yaitu sebagai benteng bagi si anak dalam melindungi diri dari berbagai perilaku yang berbahaya. Orang tua wajib membantu mempersiapkan Anaknya dalam membedakan manakah yang merupakan peluang dan manakah yang merupakan bahaya bagi dirinya. Pendidikan karakter akan memberikan si Anak pengetahuan yang ia butuhkan untuk bisa menghadapi dan menanganinya dengan tepat.
Tips Menanamkan Pendidikan Karakter di Dalam Keluarga
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada si anak, maka orang tua perlu memberikannya kepercayaan. Yakinlah bahwa ia mampu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Caranya bisa dengan memberikan tugas yang sesuai dengan usianya. Orang tua juga harus selalu meyakinkan si Anak jika ia mampu menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.Berikan penghargaan dan hukuman. Menerapkan disiplin diri pada si Anak bisa dilakukan dengan memberikan penghargaan (reward) dan hukuman (punishment). Penghargaan diberikan saat ia berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, sedangkan hukuman diberikan saat si Anak bersikap kurang baik.
Untuk memperkenalkan sikap bertanggung jawab pada si Anak bisa dengan cara melibatkannya dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sebagai contoh, saat akan membeli barang kebutuhan si Anak. Berikan ia pilihan untuk memilih barang yang ia suka selama masih memenuhi kriteria yang tepat. Saat ia memilih sendiri, maka ia sedang berlatih untuk bertanggung jawab terhadap pilihannya tersebut.