Dengan senyum manis yang terpetik dari dawai-dawai bernada
Sama, kamu hanya bisa merasakan jumlah rintikan air karena dia telah membasahimu
“Jam berapa ini?” tanya sang guru dengan tatapan tajam.
Rembulan selalu menghiasi malam, senyummu yang menghiasi hariku.
Sedetak lagi waktuku sia-sialah cerita kehidupanku
Menikmati rasa-rasa yang tercurah hasil dari gontaian hari-hari. Mengiringi langkah diantara ribuan gelak tawa.Menengadahkan pandangn pada debu
Dalam rangka penerbitan, The Pen adakan Lomba Menulis Cerpen
Kita, Adalah sisa sisa ketidaktahuan,yang dilahirkan oleh kaum ketidakpastian.