Sebuah Puisi : Nyayian Rindu Si Anak Nelayan

karya: Farinza Meladya A.A

Jurnalistik Farinza (Photo: google.com)

Tarian duka si anak nelayan, menanti kabar bapaknya pulang.

Senyuman sang mentari pagi dengan manja menyinari kota kecil di pesisir selatan pulau jawa. 

Di sudut kota Kebumen sebelah barat daya lalu lalang si anak nelayan.

Ada yang menawar jasa ada pula bagaikan raja.

Pantai Logending itu…? Indah, asri dan ramah lingkungan di ujung kota.

Aku terdiam sepi menatap senja, bila malam terasa lega mungkin karena sang mendung menjauh ke utara.

Mungkin juga merasa iba pada anak yang berduka lara menanti bapaknya pulang kerja.

Tarian duka berganti nada, menukar duka menjadi ceria

Air mataku meneteskan duka, andai nanti jadi menimpa.

Karena selamanya kebahagiaan menghampiri kita.

Sang senja telah memberi isyarat, lewat mentari sepi merayap, melingkar pantai Logending di ujung kota.

Tinggallah nyanyian burung camar menyapa sang malam, mungkin juga terasa bahagia karena si anak nelayan telah berganti bahagia.